30 Apr 2011

Ingin Pintar Matematika? Makan Coklat!

main_img

Menurut bukti dari sebuah penelitian terbaru, makan atau minum coklat sangat bermanfaat bagi kemampuan otak dalam melakukan tugas matematika, serta meningkatkan energi tubuh.
Coklat sejak lama memang telah dikenal dapat menjadi stimulan yang baik untuk kinerja kognitif, mempengaruhi suasana hati, dan juga memiliki beberapa manfaat anti kanker. Namun, hingga kini para ilmuwan tidak tahu bahwa coklat juga dapat memiliki efek positif pada kemampuan matematika kita. Para ahli menguji dampak dari makanan yang berbeda terhadap kinerja otak, dan menemukan bahwa flavanols – senyawa yang ditemukan di kakao, dan bagian dari kelompok bahan kimia yang disebut polifenol – memiliki potensi untuk meningkatkan aliran darah ke otak.

Menurut penulis utama studi tersebut, Profesor David Kennedy dari Universitas Northumbria di Inggris, temuan baru menunjukkan bahwa siswa yang pesta coklat saat mempersiapkan ujian, mungkin akan memperoleh manfaat nyata dengan melakukannya dan kesenangan dari rasa manisnya dapat bermanfaat secara mental dalam mengerjakan tantangan tugas tersebut.
Untuk sampai pada kesimpulan ini, Profesor Kennedy dan rekan-rekannya merekrut 30 orang dan meminta mereka menghitung mundur dalam tiga kelompok dari berbagai angka acak antara 800 sampai 999. Angka-angka ini dihasilkan oleh komputer. Pada satu titik percobaan, ketika sebagian besar peserta tampaknya menjadi sangat lelah dalam melaksanakan tugas, para ilmuwan menawarkan mereka meminum secangkir kokoa yang mengandung 500 mg flavanols. Ini adalah jumlah yang sangat besar dari kandungan senyawa yang biasanya didapatkan dari sebatang coklat atau buah-buahan dan sayuran yang juga menikmati kehadiran bahan kimia tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan para relawan berulangkali terus melakukan perhitungan dan tugas jauh lebih efektif dan cepat selama hampir satu jam, setelah mengkonsumsi minuman misterius yang mengandung salah satu unsur bahagia coklat.
Namun, meskipun minuman membantu para relawan untuk menghitung secara efektif pada bagian pertama percobaan, mereka tidak bisa mengulangi hasil ketika diminta menghitung mundur dalam kelompok tujuh, yang digambarkan sebagai tugas yang lebih kompleks, yang disebabkan oleh sedikit perbedaan bagian dari otak manusia.
Menurut para peneliti, semakin gelap coklatnya, semakin tinggi jumlah flavanoids dan membawa manfaat kesehatan yang semakin baik bagi tubuh. Para peneliti mengatakan semakin sedikit kandungan gula dan susu yang ada di dalam coklat, semakin pahit rasanya. Beberapa individu telah mengembangkan semangat nyata untuk coklat pekat dan menganggap susu atau coklat putih kurang lezat. Beberapa penelitian mengenai hal ini menemukan bahwa mereka yang paling banyak mendapatkan manfaat kesehatan adalah yang memakan coklat setiap hari atau setiap hari lain. Para ahli juga menekankan fakta bahwa kesenangan akan rasa manis harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa coklat membantu menjaga diabetes dan tekanan darah tinggi di bawah kendali. Para peneliti bahkan mengklaim dengan mencium aroma coklat dapat melindungi orang dari flu umum. Namun sayangnya bagi para penggemar coklat, kebiasaan ini menghasilkan lemak dan gula yang tinggi. Karena itu ahli gizi menyarankan agar konsumsi coklat dibarengi dengan diet seimbang, mengkonsumsi makanan yang kaya akan buah-buahan, sayur-sayuran, beras merah dan kacang-kacangan. Meskipun coklat belumlah pasti akan mengubah Anda menjadi seorang yang jenius akan matematika, namun coklat dapat dipastikan membantu masalah matematika sehari-hari dan tugas-tugas sekolah.
Temuan baru ini akan dipresentasikan di bulan ini pada konferensi tahunan British Psychological Society di Brighton.

0 komentar:

Posting Komentar