15 Nov 2011

Masih Ada Dokter Takut Tangani Pasien AIDS

Twinklestar community - Ternyata tak hanya masyarakat biasa yang kurang mengerti, yang takut berdekatan dengan pengidap HIV/AIDS. Sebab, ada juga dokter maupun perawat yang takut menangani pasien pengidap HIV/AIDS dengan alasan yang berbeda-beda. Akibat ini pasien menjadi enggan untuk berobat.



Project Officer Global Fund Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Andi Ilham Lubis mengatakan pengetahuan tinggi bukan berarti dapat mengubah perilaku seorang dokter ahli pada saat menagani pasien yang terkena virus HIV/AIDS. "Sikap seperti ini harus segera dirubah, karena rasa ketakutan tersebut merupakan bentuk dari diskriminasi yang masih ada terhadap penderita HIV/AIDS," katanya di Medan, Sumut, Senin (14/11).

Ia mengatakan, bagi tenaga kesehatan seharusnya pasien tersebut bukan menjadi beban. Karenanya seorang ahli dalam bidang kesehatan harus mampu memutuskan mata rantai penularan virus HIV/AID di Indonesia dan khususnya di Sumut. Setiap tenaga kesehatan dan masyarakat mesti harus memiliki persamaan persepsi dalam penanggulangan pasien HIV. Seperti mempromosikan penggunaan kondom kepada masyarakat risiko tinggi (risti) yakni wanita pekerja seks (WPS).

"Kalau tenaga kesehatan masih takut menangani pasien HIV/AIDS maka dampak sosialnya kepada penderita itu sendiri. Artinya, ODHA akan takut dan malas, sebab para ahli kesehatan tidak lagi sebagai orang yang diharapkan untuk kesinambungan hidup penderita itu sendiri," katanya.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) Wilayah Sumut, Dr Umar Zein mengatakan, tenaga medis seharusnya tidak takut dalam menangani dan merawat penderita HIV/AIDS (ODHA). "Karena sesuai dengan perkembangan, banyak penyakit yang sebenarnya bisa sebagai infeksi penyerta ODHA," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berencana akan membuat pelatihan terhadap dokter, bagaimana cara yang baik menangani pasien penderita HIV/AIDS agar kedepannya tenaga dokter tersebut tidak takut lagi merawat pasien penderita virus yang belum ada obatnya. "Kita juga siap untuk menangani pasien HIV/AIDS dengan membentuk tim di rumah sakit seperti Rumah Sakit dr Pirngadi Medan," katanya.

sumber : Metrotv News

0 komentar:

Posting Komentar